A.
Hipoksia
Merupakan kondisi
tidak tercukupinya pemenuhan kebutuhan oksigen dalam tubuh akibat defisiensi
oksigen atau peningkatan penggunaan oksigen dalam tingkat sel yang ditandai
dengan adanya warna kebiruan pada kulit (sianosis). Penyebabnya adalah
penurunan HB, menurunnya difusi O2 dan alveoli kedalam darah, menurunnya
perfusi jaringan, gangguan ventilasi yang dapat menurunkan
konsentrasi oksigen.\
B.
Perubahan pola nafas
1.
Tachypnea yaitu pernafasan yang berfrekuensi lebih
dari 24x permenit. Penyebabnya karena paru dalam keadaan atelektasis / emboli.
2. Brodypneu yaitu pernafasan yang lambat dan kurang dari
10x per menit karena peningkatan tekanan intrakranial yang disertai narkotik
atau sedatif.
3. Hiperventilasi yaitu cara tubuh dalam mengkompensasi
peningkatan jumlah oksigen dalam paru agar pernafasan lebih cepat dan dalam.
Penyebabnya adalah infeksi, keseimbangan asam basa, gangguan psikologis.
4. Kusmaul yaitu pola pernafasan cepat dan dangkal yang
dapat ditemukan pada orang dalam keadaan asidosis metabolik
5. Hipoventilasi yaitu upaya tubuh untuk mengeluarkan CO2
dengan cukup yang dilakukan pada saat ventilasi alveolar serta tidak cukup penggunaan
oksigen.
6. Dispnea yaitu perasaan sesak dan berat saat pernafasan
yang disebabkan oleh perubahan kadar gas dalam darah atau jaringan, kerja berat
dan pengaruh psikis.
7.
Orthopnea yaitu kesulitan bernafas kecuali dalam
posisi duduk atau berdiri dan pola ini sering ditemukan pada seseorang yang
mengalami kongestif paru.
8. Cheyne stokes yaitu siklus pernafasan yang
amplitudonya mula-mula naik, turunm berhenti kemudian mulai dari siklus baru.
9.
Pernafsan paradoksial yaitu pernafasan yang ditandai
dengan pergerakan dinding paru yang berlawanan arah dari keadaan nrmal, sering
ditemukan pada keadaan afelektasis.
10. Biot
yaitu pernafasan dengan irama yang mirip dengan cheyne stokes tetapi
amplitudonya tidak teratur. Dijumpai pada rangsangan selaput otak, tekanan
intrakranial meningkat, trauma kepala dan lain-lain.
11. Stridor
yaitu pernafasan bising karena penyempitan pada saluran pernafasan, terjadi
pada kasus spasme trachea atau obstruksi laring.
·
Obstruksi jalan nafas : yaitu kondisi pernafasan
abnormal akibat ketidakmampuan batuk secara efektif, imobilisasi oleh sekresi
yang kental atau berlebihan akibat penyakit infeksi, imobilisasi statis
sekresi, dan batu tidak efektif karena penyakit persyarafan, efek obat sedatif.
·
Pertukaran gas : yaitu kondisi penurunan gas, baik O2
maupun CO2 antara alveoli paru dan sistem vaskular yang disebabkan oleh sekresi
yang kental dan penyakit akibat sistem syaraf dll.
v
Tanda- tanda klinis :
·
Dispnea pada usaha nafas
·
Nafas dengan bibis, ekspirasi panjang
·
Agitasi
·
Lelah
·
Meningkatnya tekanan vaskular paru
·
Menurunnya saturasi oksigen, meningkatnya tekanan CO2
·
Sianosis (warna kulit kebiruan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar